Oleh: Daniel P
medaninside.com, Medan – Seribuan pengemudi ojek dalam jaringan (online) Gojek menyerbu kantor Gojek Medan di Komplek CBD Polonia, Medan, Sumatera Utara, Selasa (13/8). Mereka menuntut manajemen segera membenahi sistem aplikasi Gojek yang dinilai makin memberatkan kerja driver.
Mereka mengeluh, dalam enam bulan terakhir, orderan yang masuk ke driver Gojek di Medan sangat minim. Rata-rata, mereka hanya mendapat dua orderan dalam sehari. “Kami hanya bisa bawa pulang Rp15.000 per hari. Mau makan apa kami,” kata salah satu driver, Rizky Pratama.
Bahkan, mereka harus bekerja dari pagi hingga dinihari hanya untuk bisa membawa pulang uang minimal Rp50 ribu. Itupun, mereka harus berkeliling ke lokasi-lokasi yang cukup jauh untuk mencari calon penumpang.
Koordinator Gojek Daerah Medan (Godam), Agam Zubir mengatakan, situasi “anyep” ini dicurigai karena manajemen Gojek menerapkan sistem prioritas dalam memperlakukan driver. Jadi, ada driver memang yang diprioritaskan. “Kami minta sistem macam ini dibenahi,” tegasnya.
Mereka juga menuntut pimpinan Gojek Medan, Aditya untuk mundur dari jabatannya. Pasalnya, masalah Gojek makin parah di bawah kepemimpinan Aditya. “Aditya harus mundur,” teriak mereka.
Dalam orasinya, massa juga meneriaki Aditya untuk menjumpai mereka. Setelah beberapa lama berorasi, Aditya mau menjumpai massa pendemo. Dari atas mobil komando, dia berjanji akan memperbaiki sistem yang membuat kapok para driver menarik ojek.
“Kita sudah mediasi beberapa kali. Kami minta tiga hari untuk membenahi sistem,” jelas Adit.
Hingga berita ini diturunkan, massa masih bertahan di depan kantor Gojek. Mereka menuntut manajemen untuk membuat pernyataan tertulis atas janji memperbaiki sistem itu. (Far)
Comments 0